iDAN

25 Disember 2015

Pertunangan Anif




semalam 25.12.15 telah selamat berlangsungnya
majlis pertunangan antara Anif & Liana
anif nak no 3 sy.


bakal menantu bersama mentua
cincin disarung dijari manis


anif kpop bersama liana

 ukhuwah telah terjalin


ipar duai tu bakal pak mentua liana
bertocang..


sahabat baik sejak tahun 70an
Osman anak buah Kartunan LAT
waris sy juga.

22 Disember 2015

Pernah sampai sini tak?

Peta satu



Peta dua

Nampak macam mudah saja lokasi ini. Isunya retikah Mila nak pergi seorang-seorang ke sini. Rasanya jika gua mahu ke sini macam senang saja... esok jam 8:30 pagi ke sampai ke sini. Mana-mana jalan jem. Dari Jenaris ke sini paling dekat ikut Lebuh Raya Persekutuan, jem giler. Mugkin ikut Puchong Proton okey kut, lama sangat tak lalu sini. SKVE keluar ELITE turun Batu Tiga bagaimana. Batu Tiga jem sikit.

17 Oktober 2015

Dato' Dolah menarik gambar ni...

Rakan asrama sy masa di SMI Ipoh Dato' Dolah bergambar dengan siapa pulak ni... rakan sy ini seorang yang tak pernah berkira atau suka berprotokol... biarpun dia seorang yang ada status... mungkin ramai yang kenal dia...


mak datok besarnya mak we...

Ceritera Lama

Menambat Rakit..( A. Samad Said..1985 )
Sesudah demikian lama dicintai,
sukarlah dilupakan.
Inti pengalaman, kepedihan;
akar kerinduan keresahan...
Memang begitu banyak
diperlukan kekuatan,
kepangkalan batin, rakit ditambatkan
bara kenangan dikuatkan
Akhirnya, tak terduga, kekuatan membuak sendiri,
dan disedari, semua takkan sampai, ke dasar inti.
Tiada lagilah bezanya,
sama ada hilangnya kemudian
atau tenggelamnya sekarang.
Tiada juga bezanya ,
jika ia langsung tak datang
atau tiba-tiba terkorban
Kepiluan yang berlanjut akhirnya,
ditenterami keyakinan,
betapa dielak puntakdir
tetap terbuka pintunya
bertanya: manusia, engkau ini sebenar-benarnya siapa....                               
Siapalah Aku...
Sesekali menyedari pada senja yang merah ini,
Aku tidak mahu lagi berbicara,
Tentang sisa kenangan lalu,
Menyingkap tabir sejarah,
Yang merobek hati luka berdarah,
Memungut kasih yang tidak kesampaian,
Resah gelisah dimain perasaan.
Sesekali menyedari pada malam yang dingin ini,
Lebih baik ku menghitung dosaku yang menggunung,
Renung ke dalam diri, jenguk hatiku yang kotor,
Hisab diriku yang kerdil dan hina,
Bertasbih, bertahmid, sujud dan bersyukur,
Lalu kuhadapkan wajahku kepadaNya,
Berserah diri mengharapkan simpati,
Agar aku diampuni.
Sesekali pada subuh yang hening ini,
Kusedari siapalah aku,
Kalau hanya seorang hamba,
Hidup mati ditentukan Allah,
Punya diri tak selamanya,
Punya kehidupan tapi sementara.
 ~Dari rakan cyber~.
Catatan Rindu (i) Imnogma
Sesekali bila terbangun
Dari mimpi yang panjang
Aku menjadi pelarian rindu
Dimanakah rindu itu
Dikamar sepi ini
Atau di jalanan merah berdebu ?
Hatiku selalu bersenda
Datangkah lagi rindu itu
Menembusi jendela terbuka
Di pagi yang dingin
Atau di malam yang sepi ?
Seperti perasaan rindu yang lain
Yang mengetuk kamar waktu sempitku
Rindu itu bagaikan bayangan
Wajah-wajah, tiba-tiba menyapa
Dalam diam
Lalu akupun menjadi teramat rindu
Kenangan Yang Masih Sepi
Kesunyian mengetuk pintu hatiku
Tiba-tiba namamu memenuhi ruang kamar
Di dalamnya aku mendakap penyesalan
Dari catatan-catatanmu yang hilang
Mendakap pengajaran yang lahir
Sambil mencari kepastian
Dari kebenaran yang hampir luput
Kepada seorang pencari yang tabah
Kesengsaraan diharungi tanpa resah
Dan kesepian yang menutup diri
Dipenuhi dengan taqwa mengabdi
Lalu akupun ingin menurutmu
Memegang pena meneliti alam maya
Demi hidup yang lebih bermakna
Tanpa melupa kepadanya, Pencipta
Dan tak terlukis olehku wajahmu
Dalam puisi yang tak lengkap ini
Mungkinkah kau dapat memahami ?
Dalam bayangan wajahmu
Seakan wajahku mengerdip hiba
Matamu sayu dan tunduk
Dan suaraku tenggelam bersama sepi
Dapatkah aku mengerti hatimu ?
O... betapa dalam samar senja itu
Kau pergi meninggalkan duniamu
Bersama kenangan yang masih sepi
Hingga kini...
( Al-fatihah buat Al-Jabar, Al-Khawarizmi dan Ibnu Sina )
Cinta Itu Dunia Ku
Cinta itu duniaku
Lalu aku menulis tentangnya
Tentang kemabukan rasa
Tentang keindahan rupa
Tentang kerinduan yang tiba
Tentang liku-liku di jalanannya
Di duniaku aku tidak menulis
Tentang kehancuran bahana perang
Atau tentang penyerahan dan penaklukan
Tetapi aku menulis
Tentang kesetiaan dan keluhuran
Atau tentang ketabahan dan pengabdian
Siapakah akan mengerti ?
Siapakah akan sudi menatapi ?
Aku dan duniaku
Hidup dan bercinta
Perjalanan
Waktu itu pagi
Ketika aku
Bermula dari satu perjalanan
Mencari dari jauhnya perjalanan
Apakah yang dapat kubawa bersama
Untukmu
Perjalanan itu tiada membawa apa
Tanganku kosong seperti musim kering
Dengan daun-daun meluruh
Apakah kau kan sudi
Menyambut tanganku
Di halaman rumahmu
Ah... betapa bencinya aku pada perjalanan
Tidak pasti sebarang kemungkinan
kadang-kadang terhenti di pertengahan
Tapi, mengapa kau masih memaksa
Aku meneruskan perjalanan ini
Sebuah Puisi Serangkai Janji
Kelmarin dulu
Aku tidak sempat mengirimkan
Sebuah puisi dan serangkai janji
Lalu kau menyepi diri
Semalam
Puisi itu tiba-tiba hilang
Di timbunan fail-fail dan buku-buku
Janjiku hilang
Dalam kesempitan waktu
Hari ini
Akan ku cuba coretkan
Sebuah puisi baru untukmu
Dalam gelora rasa bersalahku
Barangkali esok
Ilham datang mengetuk pintu hati
Pasti engkau tidak lagi sendiri
Dengan kehadiran puisi bicara hati
Atau lusa, aku berjanji
Akan buatkan sebuah puisi
Seperti yang kau ingini
Atau paling ku benci
Sebuah puisi tinggal serangkai janji
Dan antara kita saling tak mengerti
EMBUN
Embun di pinggir rumpun
bersapa debu & deru
bercumbu dengan sinar matari
dinginnya mencari erti.
Embun di ujung rambut
bersapa rindu & sendu
bercinta dengan nafsu-nafsi
panasnya membakar diri.
Embun di sudut hidup
bermesra doa & restu
bercampur dengan untung rugi
murninya mengenal Ilahi.
iDANRADZI
Sri Jenaris, Kajang.
MINGUAN MALAYSIA
Pautan Kasih

jika pautan kasih di ranting rapuh
imbaulah impi di perdu lusuh
meskikah berkait dengan talian keliru
antara tadahan asing & depaan jujur
segalanya tergawangan
lalu putik cinta layu di tangkai madu
jika pautan hidup di ranting rapuh
gamitlah cita di rumpun redup
meskikah bergelut dengan semakan hampa
antara huluran simpati & laungan misteri
segalanya tergalangan
lalu kelopak cinta gugur di pohon resah
jika pautan iman di ranting rapuh
sapalah doa di taman syahdu
meskikah bertaut dengan juraian keliru
antara kekangan duniawi & pagaran bukti
segalanya terawangan
lalu jambak cinta gugur di dasar syukur
- suntinglah sepi ini Kekasih-ku.

iDANRADZi
Desa Tuallang/Kota Bharu Perak
www.melayu.com

KCT Asal



Catatan dari Kumpulan Tertutup saya di Muka Buku.. KCT Asal: 

Penyair Idanradzi
1 jam

dapat sakit baru pula... lagi ikut jadual makan ubat lagi sakit semua sendi-sendi ini... malam tadi tak lena tidur... sepanjang malam tidur-tidur ayam... dinihari pun terpaksa mundur-mandir dalam rumah... jika baring sakitnya amat berdenyut... macam sakit saraf atau kena bundel/sihir... ada benda dalam diri menyucuk-nyucuk...

Penyair Idanradzi x dapat berpantun atau berkarya dah seminggu lebih...
Tak SukaBalas11 jam
Penyair Idanradzi asalnya mungkin stres... ada banyak amat kejadian x disangka-sangka berlaku dalam hidup ini... satu demi satu...
SukaBalas1 jam

16 Oktober 2015

Pautan Kasih

Pautan Kasih

jika pautan kasih di ranting rapuh
imbaulah impi di perdu lusuh
meskikah berkait dengan talian keliru
antara tadahan asing & depaan jujur
segalanya tergawangan
lalu putik cinta layu di tangkai madu
jika pautan hidup di ranting rapuh
gamitlah cita di rumpun redup
meskikah bergelut dengan semakan hampa
antara huluran simpati & laungan misteri
segalanya tergalangan
lalu kelopak cinta gugur di pohon resah
jika pautan iman di ranting rapuh
sapalah doa di taman syahdu
meskikah bertaut dengan juraian keliru
antara kekangan duniawi & pagaran bukti
segalanya terawangan
lalu jambak cinta gugur di dasar syukur
- suntinglah sepi ini Kekasih-ku.

iDANRADZi
Kota Bharu Perak
www.melayu.com

Embun



EMBUN

Embun di pinggir rumpun 
bersapa debu & deru 
bercumbu dengan sinar matari 
dinginnya mencari erti. 

Embun di ujung rambut 
bersapa rindu & sendu 
bercinta dengan nafsu-nafsi 
panasnya membakar diri.

Embun di sudut hidup 
bermesra doa & restu 
bercampur dengan untung rugi 
murninya mengenal Ilahi.

iDANRADZi 
Sri Jenaris, Kajang. 
MINGGUAN MALAYSIA.

14 Oktober 2015

Manggis MH370


MANGGIS MH370

Manggis hanyut ke pulau mencari ladang subur
intiplah aku lantaran aku boleh berceritera
bagaimana asal kejadian aku mendarat
nanti aku akan bercambah & membesar
aku akan ceriterakan segalanya
betapa impian & destinasi pembeliku
sangkut di awan resah tak sampai.

Manggis terhempas di belantara menjadi rimba luka
berteduhlah di rendang pohonku nanti
segala persoalan menjadi amat tragis
bagaimana ratapan tangis & pesanan
terhenti tidak bernada ria lagi
kurniaan yang hitam tapi manis ini
bertaburan di persada harapan sepi.

Tak apalah manggis bernasib hiba kian dilupakan
pencarian diteruskan dalam simpati terhenti
bukti entah kekal entah hilang ditelan zaman
Manggis bukan bersembunyi tapi ghaib misteri.


iDANRADZi
Laut Misteri.
15.10.2015



12 Oktober 2015

Kerja Penyair silap gaya jadi SONGSANG


Manuskrip sy ditolak oleh ahli panel penilai PENA antara sebabnya dikatakan: puisi berbau politik tak sesuai dibukukan... ayat atau suku kata x sesuai... hipokrit... tak jujur... caca marba... sy dituduh penulis curang... ingkar... asyik bercinta... asal tulis... puisi bersepah di dunia maya; tiada nilai sastera... adoi banyaknya tuduhan juga tohmahan padahal itu tema puisi sy. Bukan penolakan sahaja macam-macam kecaman terpaksa diterima; sakit amat mahu ditelan... begininya rupanya kehidupan mereka di dunia sastera... tak tahu apa motifnya (mungkin juga sy yang memang tak betul dalam penulisan? hahaha) terima sajalah seadanya.

Puisi ini antara puisi yang ada dalam manuskrip sy. Tapi ada beberapa ayat seperti baris ada perkataan GST itu sy tak tulis dalam manuskrip sebab sensitif.

Ada banyak lagi dikatakan puisi sy itu puisi songsang... antaranya memang dah terbit di Dewan Sastera juga majalah lain, akhbar tabloid juga media arus perdana.

http://www.harakahdaily.net/.../lain-lain/37820-kota-asing

- cukai pintu di jenaris dulu hanya separuh dari rm120 untuk 6 bulan... bil Indah Water x pernah ada... tetiba saja ujud tanpa bincang pun... lambat bayar keluar surat saman lawyer... insuran moto atau kereta... terus naik x pernah pun diuar-uarkan di berita... top-top nak baharukan cukai jalan jalan... siaplah terkejut beruk dengar insuran ni naik mendadak...

- isu elaun pesara atau pencen seperti sy... naiknya berapa iyer?

- terbaru anakda sy hanya layak pinjaman RM165K... cuba cari rumah sekitar Kajang juga Lembah Klang... siap ke karnibal@karnival harta tanah... wadoh! cer tenguk rumah di pinggiran kota pun amat mahalnya. Tak jumpa pun rumah selayaknya anakda sy nak beli... Sime Darby ada buat rumah rakyat kononnya di Shah Alam tapi cer tenguk harganya...

16 Ogos 2015

Nahas DUKE: Pemandu Myvi perlu bayar RM1.2 juta kepada waris mangsa jika ikut hukum Islam




Dengan cara itu, undang-undang Islam bukan sahaja menjatuhkan hukuman kepada penjenayah semata-mata, tetapi juga menjamin nasib waris mangsa terbela dengan sewajarnya.

KUALA LUMPUR, 4 Mei :

Pemandu-pemandu kereta Perodua Myvi yang terlibat dalam perlumbaan haram di Lebuh Raya Damansara-Ulu Kelang (DUKE) awal pagi Sabtu lalu hingga mengakibatkan kemalangan yang meragut nyawa tiga sekeluarga perlu membayar sebanyak RM1.2 juta kepada waris mangsa jika mengikut hukum undang-undang Islam.

Ketua Penerangan Dewan Pemuda PAS Kuala Terengganu, Wan Muhammad Mizan Wan Abd Latiff berkata, bayaran itu berdasarkan kesalahan jenayah pembunuhan tanpa niat dalam undang-undang Islam.

“Undang-undang Sivil hanya memperuntukkan pesalah dihukum penjara tidak kurang dua tahun dan tidak lebih sepuluh tahun serta denda tidak kurang RM5,000 dan tidak lebih RM10,000 serta hilang kelayakan daripada memegang lesen memandu selama tidak kurang dari tiga tahun.

“Bagaimanapun, keluarga mangsa tidak dapat pembelaan yang sewajarnya sama ada pampasan daripada penjenayah dan sebagainya.

“Ia sangat berbeza dengan ketetapan dalam Undang-undang Syariah dalam menyelesaikan kes ini,” katanya dalam satu kenyataan melalui laman Facebook beliau pada Ahad.

Wan Muhammad Mizan berkata, berdasarkan perkiraan undang-undang Islam, penjenayah kes tersebut perlu membayar ganti rugi kepada waris mangsa dalam kadar tiga kali ganda daripada kadar `diyaat asal’ iaitu dalam kiraan kasar adalah kira-kira RM1.2 juta.

“Jika dibuka di dalam kitab-kitab fiqh seperti Fiqh Islam wa Adillatuh, Syeikh Wahbah Zuhaili menyebut bahawa diyaat yang dikenakan kepada jenayah pembunuhan tanpa niat (dalam konteks kes ini) adalah diyaat mukhaffafah (Diyaat ringan), iaitu 100 ekor unta yang dibayar secara beransur-ansur selama 3 tahun dan setiap tempoh masa satu tahun dibayar 1/3 diyaat.

“Bagaimanapun para ulama berpendapat boleh menggantikan 100 ekor unta dengan harta yang senilai dengannya pada masa tersebut,” beliau menjelaskan.

Dengan cara itu, undang-undang Islam bukan sahaja menjatuhkan hukuman kepada penjenayah semata-mata, tetapi juga menjamin nasib waris mangsa terbela dengan sewajarnya.

Dalam nahas awal pagi semalam, tiga beranak itu maut apabila kenderaan yang dinaiki mereka terlibat dalam kemalangan di Lebuh Raya DUKE kira-kira jam 12.45 pagi.

Kesemua mereka iaitu Fairuz Nizam Husain, 35, isterinya Nova Safitri Azhari, 27, dan bayi mereka Nur Firuza Annisa merupakan mangsa yang terbunuh dalam kejadian itu.

Fairuz yang memandu kenderaan jenis Pajero maut di tempat kejadian manakala isteri dan anaknya meninggal dunia di Hospital Kuala Lumpur (HKL).

Nahas berlaku apabila kenderaan yang dinaiki mangsa dipercayai digesel dari sebelah kanan oleh sebuah kereta Myvi yang sedang berlumba dengan lima kereta yang lain.

Kereta mangsa yang terbabas ke sebelah kiri bergesel pula dengan sebuah lagi Myvi di sebelah kiri lalu melanggar tembok pembahagi lebuhraya.

Rakaman kamera litar tertutup lebuhraya berkenaan yang tersebar di laman media sosial hari ini juga memaparkan enam buah Myvi dipandu laju seolah sedang berlumba.

https://www.youtube.com/watch?v=Tl2ExkJ-PhI

2 pemandu Myvi tidak mengaku salah penyebab kemalangan maut 3 sekeluarga



Salah seorang pemandu Perodua Myvi yang didakwa atas kesalahan cuai hingga menyebabkan kematian dalam insiden kemalangan maut di Lebuhraya DUKE, Siti Noor Aini Mohd Said kelihatan menutup mukanya ketika keluar dari Mahkamah Sesyen di Kompleks Mahkamah Jalan Duta, Kuala Lumpur, pagi ini. – Gambar The Malaysian Insider oleh Kamal Ariffin, 8 Mei, 2015.Dua pemandu Perodua Myvi yang terlibat dalam kemalangan maut di Lebuh Raya Duta-Ulu Klang (DUKE) pada Sabtu lalu hari ini mengaku tidak bersalah di Mahkamah Majistret Kuala Lumpur.

Mohammed Fizal Reza Jamaluddin, 31, dan Siti Noor Aini Mohd Said, 35, didakwa mengikut Akta Pengangkutan Jalan dengan tuduhan memandu secara berbahaya hingga menyebabkan kematian.

Dalam kejadian yang berlaku kira-kira 1.05 pagi itu, sepasang suami isteri dan bayi perempuan mereka berusia 7 bulan maut dalam kemalangan membabitkan 3 kenderaan di KM6.2 lebuh raya itu, dari arah Ulu Klang menghala Jalan Duta.

Mereka ialah Fairuz Nizam Husain, 35, isterinya Nova Safitri Azhari, 25, dan bayi mereka Nur Firuza Annisa. Pasangan itu meninggalkan dua lagi anak perempuan Nur Firuza Amira, 7, dan Nur Firuza Aqila, 4.

Timbalan Pendakwa Raya, Suhaimi Ibrahim meminta mahkamah mengenakan jaminan RM15,000 dengan seorang penjamin, selain meminta pasport tertuduh ditahan mahkamah dan lesen digantung sehingga selesai perbicaraan.

Bagaimanapun, peguam S Preakas yang mewakili Noor Aini meminta wang ikat jamin dikurangkan kepada RM5,000, atas alasan anak guamnya bekerja sebagai penolong pengurus restoran dengan pendapatan RM2,000 sebulan.

"Tertuduh juga perlu menjaga anak yang berusia 8 tahun selain seorang ibu.

“Wang jaminan hanyalah sekadar untuk memastikan tertuduh hadir ke mahkamah," katanya.

Peguam Hashim Ibrahim yang mewakili Fizal Reza, dalam meminta mahkamah mengurangkan wang ikat jamin, berkata anak guamnya perlu menanggung 2 orang anak yang masih kecil.


Mohammed Fizal Reza Jamaluddin, seorang lagi pemandu Perodua Myvi yang dituduh memandu secara berbahaya dalam nahas di Lebuhraya DUKE dibawa keluar dari Mahkamah Sesyen Kuala Lumpur, hari ini. – Gambar The Malaysian Insider oleh Kamal Ariffin, 8 Mei, 2015.Katanya, Fizal Reza bekerja sebagai juruteknik dengan pendapatan RM2,000 sebulan dan isterinya seorang kerani, dan oleh itu jaminan RM15,000 agak tinggi bagi tertuduh.

Selepas selesai mendengar hujah pihak pendakwaan dan pembelaan, hakim Noorul Fhaiez Mohd Nayan menetapkan kedua-dua tertuduh perlu membayar wang ikat jamin sebanyak RM9,000 setiap seorang.

Hakim juga mengarahkan pasport tertuduh disimpan di mahkamah dan lesen memandu mereka digantung sehingga mahkamah membuat keputusan.

Mahkamah menetapkan 22 Jun ini sebagai tarikh sebutan kes dan penyerahan dokumen.

Zizan Razak Bawa Adik Amira Dan Aqila Naik Ferrari

Kemalangan jalan raya yang berlaku akibat daripada kegiatan lumba haram kereta pada awal bulan Mei telah mengorbankan tiga nyawa termasuk seorang bayi berusia 6 bulan dan sekaligus membuatkan dua orang lagi kanak-kanak, Nur Firuza Amira dan Nur Firuza Aqilah menjadi anak yatim piatu.
Insiden tersebut mendapat perhatian seluruh rakyat Malaysia termasuk artis-artis tempatan yang simpati dengan nasib dua kanak-kanak tersebut akibat daripada perbuatan mereka yang tidak bertanggungjawab dan mempertaruhkan nyawa orang lain di jalan raya.
Salah seorang artis yang turut melawat dan sehingga kini masih lagi cuba untuk menceriakan hati adik Amira dan Aqila ialah pelawak Zizan Razak.
Zizan semalam telah membawa  Amira dan Aqila jalan-jalan menaiki kenderaan Ferrari miliknya. Usaha murni Zizan ini mendapat pujian ramai dan rata-rata mendoakan kesejahteraan anak yatim piatu tersebut.
Terbaiklah Zizan Razak, kadang kala anak-anak kecil ini boleh lupa seketika penderitaan mereka dengan hanya seseorang itu memberikan perhatian dan menggembirakan hati mereka. Semoga adik Amira dan Aqila bertabah dan InshaAllah mereka akan selalu diberkati.

Tiga beranak maut, dua yatim piatu

Tiga beranak terkorban, dua lagi anak mereka kini yatim piatu. FOTO ihsan Hartati dan PDRM




Kuala Lumpur: Tiga beranak termasuk bayi perempuan berusia 7 bulan maut selepas SUV Pajero Sport dinaiki mereka terbabit kemalangan dengan dua Perodua Myvi di Kilometer 6.3 Lebuhraya Duke arah Jalan Duta, dekat sini, 1.05 pagi tadi.

Fairuz Nizam Husain, 35, meninggal dunia di tempat kejadian, isterinya, Nova Safitri Azhari,27, dan bayi mereka, Nur Firuza Annisa meninggal dunia di Hospital Kuala Lumpur (HKL).

Pegawai Turus Siasatan dan Perundangan Trafik Kuala Lumpur Deputi Superintendan S Markandan berkata, kemalangan berlaku apabila Pajero dipandu Fairuz Nizam berada di lorong tengah sebelum dipercayai digesel dari sebelah kanan oleh sebuah Myvi menyebabkan Pajero itu terbabas ke sebelah kiri lalu dilanggar oleh sebuah lagi Myvi yang berada di lorong kiri.

“Akibatnya, Pajero itu berpusing beberapa kali. Pemandu dan semua penumpang tercampak di atas jalan raya.

“Pemandu Myvi di lorong kiri tidak cedera, manakala satu lagi pemandu Myvi cedera di mulut dan dirawat di HKL,” katanya.

Menurutnya, siasatan lanjut masih dijalankan dan kes disiasat mengikut Seksyen 41(1) Akta Pengangkutan Jalan 1957.

Sementara itu, ibu saudara Allahyarham Nova Safitri, Hartati Hassan Basri berkata, ketika kejadian dua lagi anak perempuan Nova Safitri Nur Firuza Amira, 7, dan Nur Firuza Aqila, 4, berada di rumah mentuanya dan dia serta suami dalam perjalanan mengambil mereka di Taman Batu Muda, Batu Caves.

Katanya, jenazah tiga beranak itu akan dikebumikan selepas Solat Asar ini di Taman Batu Muda.

myMetro 2 Mei 2015


‘Jaga amanah abang'

KUALA LUMPUR 2 Mei - tiga sekeluarga termasuk seorang bayi tujuh bulan maut setelah kenderaan utiliti sukan (SUV) Pajero Sport yang dinaiki mereka berlanggar dengan dua buah Perodua Myvi sebelum terbalik di Kilometer 6.2, Lebuh Raya Duta-Ulu Klang (Duke), di sini awal pagi ini.

Dalam kejadian kira-kira pukul 1.05 pagi itu, mangsa, Fairuz Nizam Husain,35, yang memandu Pajero Sport disahkan maut di tempat kejadian sementara isterinya, Nova Safitri Azhari,27, dan bayinya, Nur Firuza Annisa yang turut tercampak ke jalan raya dilaporkan meninggal dunia ketika dirawat di Hospital Kuala Lumpur (HKL).

Berdasarkan maklumat yang menjadi viral di laman sosial, kemalangan dipercayai berpunca daripada enam kereta Perodua Myvi yang sedang berlumba sebelum dua daripadanya bergesel dan merempuh sehingga terbalik Pajero Sport yang dinaiki mangsa. Bagaimanapun dakwaan itu masih dalam siasatan pihak polis.

Ketua Trafik Kuala Lumpur, Asisten Komisioner Mohd. Nadzri Hussain berkata, kemalangan berlaku apabila Pajero Sport dipandu mangsa yang berada di lorong tengah bergesel dengan sebuah Perodua Myvi ketika mangsa hendak mengubah laluan menyebabkan kenderaan itu terbabas ke sebelah kiri.

Beliau berkata, selepas terbabas, kenderaan mangsa dirempuh oleh sebuah lagi Perodua Myvi yang berada di lorong kiri.

“Akibat rempuhan yang kuat, kenderaan mangsa berpusing beberapa kali dan terbalik di atas jalan berkenaan sehingga menyebabkan kesemua mangsa tercampak keluar dari kenderaan yang dinaiki mereka.

“Pemandu Perodua Myvi yang memandu di lorong kiri tidak mengalami sebarang kecederaan, manakala pemandu yang mula-mula bergesel dengan kenderaan mangsa mengalami cedera di mulut dan dirawat di HKL,” katanya ketika dihubungi di sini hari ini.

Menurut Mohd. Nadzri lagi, kedua-dua pemandu Perodua Myvi berkenaan telah diambil darah serta melakukan ujian saringan air kencing dan pihaknya sedang mendapatkan keterangan empat lagi pemandu yang turut terlibat.

“Mayat mangsa telah dihantar ke HKL untuk tujuan bedah siasat dan kes disiasat mengikut Akta Pengangkutan Jalan 1987,” katanya lagi.

Sementara itu, abang mangsa, Hamlizar Husain, 43, ketika ditemui pemberita di HKL berkata, sebelum kejadian, adiknya sekeluarga telah menghadiri majlis kenduri perkahwinan rakannya di Putrajaya.

“Sebelum pulang, dua lagi anaknya Nur Firuza Amira,7, dan Nur Firuza Aqila,4, meminta untuk ditinggalkan di rumah nenek mereka di Putrajaya dan dalam perjalanan pulang ke rumah ketiga-tiga mangsa terlibat dalam kemalangan.

“Seorang saksi yang membawa Nur Firuza Annisa ke HKL mendakwa yang dia terlihat sekumpulan enam pemandu Pe­rodua Myvi berlumba di atas lebuh raya berkenaan sehingga terlihat sendiri salah satu kereta tersebut melanggar kenderaan adik saya.

“Sejauh mana kesahihan dakwaan tersebut, kami serahkan kepada polis untuk menyiasatnya,” ujarnya sambil memberitahu seluruh keluarga terkejut dengan berita sedih itu kerana beberapa jam sebelum kejadian mereka baru berjumpa.

Utusan 3 Mei 2015


Enam pemandu Myvi diambil keterangan

KUALA LUMPUR 2 Mei – Polis sedang menyiasat dakwaan enam pemandu Myvi berlumba sesama mereka sebelum berlaku kemalangan hingga mengorbankan sepasang suami isteri dan bayi mereka di Kilometer 6.2, Lebuh Raya Duta-Ulu Klang (Duke), di sini awal pagi ini.

Pegawai Turus Siasatan dan Perundangan Trafik Kuala Lumpur, Deputi Superintenden S. Markandan berkata, pihaknya telah mengambil keterangan enam pemandu Perodua Myvi terbabit bagi mengetahui punca sebenar kemalangan itu.

Menurutnya, dua daripada me­reka telah diambil keterangan selepas ditahan di tempat kejadian manakala empat lagi menyerah diri di Balai Tun H.S Lee kira-kira pukul 6.30 petang ini.

Katanya, pihaknya juga telah mengambil keterangan seorang saksi yang turut berada di tempat kejadian.

“Siasatan akan dijalankan secara menyeluruh bagi mengenal pasti punca kejadian. Dakwaan berlaku perlumbaan juga sedang disiasat,” katanya ketika dihubungi di sini hari ini.

Dalam kejadian kira-kira pukul 1.05 pagi itu, mangsa, Fairuz Nizam Husain,35, yang memandu kenderaan pacuan empat roda Pajero Sport disahkan maut di tempat kejadian sementara isterinya, Nova Safitri Azhari, 27, dan bayinya yang berusia tujuh bulan, Nur Firuza Annisa yang turut tercampak ke jalan raya dilaporkan meninggal dunia ketika menerima rawatan di Hospital Kuala Lumpur.

Menurut kenyataan beberapa blog yang menjadi viral di media sosial, kemalangan itu dipercayai berpunca daripada enam pemandu kereta Perodua Myvi yang didakwa ahli Familia Myvi Club (FMC) yang sedang berlumba dan kemudian berlanggar dengan Pajero Sport yang dinaiki tiga beranak berkenaan.

Kenyataan itu menyebabkan ahli FMC dikecam hebat oleh pengguna laman sosial lain.

Turut tersebar dan menjadi viral ialah kenyataan seorang wanita dikenali sebagai Yana yang mendakwa mewakili kelab terbabit dan menafikan ahli FMC terlibat dengan perlumbaan itu.

Sementara itu usaha Mingguan Malaysia mendapatkan kenyataan daripada FMC mengenai dakwaan tersebut gagal.

Utusan 3 Mei 2015


Luluh hati abang...

Kuala Lumpur: Luluh hati seorang abang apabila melihat mayat adiknya terbaring kaku di atas jalan selepas kenderaan yang dinaiki bersama isteri dan bayi mereka terbabit dalam kemalangan, awal pagi, semalam.

Dalam kejadian di Kilometer 6.3 Lebuhraya DUKE, jam 1.05 pagi itu, Fairuz Nizam Husain, 35, disahkan terbunuh di tempat kejadian manakala isterinya, Nova Safitri Azhari, 27, dan anak mereka yang berusia tujuh bulan Nur Firuza Annisa meninggal dunia di Hospital Kuala Lumpur (HKL).

Abang Fairuz Nizam, Hamlizar Husain, 43, berkata dia menerima berita buruk itu daripada seorang anak saudaranya yang kebetulan melalui jalan berkenaan kira-kira jam 1.30 pagi.

Sebaik menerima berita itu, katanya, dia bergegas ke lokasi kejadian sebelum melihat adiknya dan isteri terbaring di atas jalan sambil dibantu pasukan perubatan yang tiba di lokasi kejadian.

“Ketika saya sampai, seorang pengguna jalan memberitahu anak adik saya dibawa orang ramai ke Hospital Kuala Lumpur (HKL) untuk rawatan.

“Saya tidak dapat pastikan cerita sebenar kejadian, tetapi ada saksi yang memberitahu saya bahawa kedua-dua kenderaan yang melanggar kereta adik saya itu dipandu laju,” katanya ketika ditemui di pekarangan rumah mayat HKL, semalam.

Adik Fairuz Nizam, Faiznurr Asyraf, 25, pula berkata, arwah pernah berpesan kepadanya supaya menjaga syarikat pengurusan acara milik keluarganya jika dia sudah tiada.

myMtero 3 Mei 2015


Pemandu Myvi mengaku tak salah

Kereta Perodua Myvi warna putih (kiri) dan Myvi warna kuning yang didakwa terlibat dalam kemalangan di Lebuh Raya DUKE, Kuala Lumpur mengorbankan tiga beranak pada Sabtu lalu.

KUALA LUMPUR – Dua pemandu kereta Perodua Myvi yang didakwa menyebabkan kematian tiga beranak termasuk seorang bayi berusia enam bulan di Lebuh Raya Duta-Ulu Klang (DUKE) pada Sabtu lalu dihadapkan ke Mahkamah Majistret Trafik di sini semalam.

Tertuduh, Siti Noor Aini Mohd. Said, 35, penolong pengurus restoran, dan Mohammad Fizal Reza Jamauddin, 31, juruteknik komputer bagaimanapun mengaku tidak bersalah setelah pertuduhan terhadap mereka dibacakan secara berasingan di hadapan Majistret Noorul Fhaiez Mohd. Nayan.

Mengikut pertuduhan, kedua-dua tertuduh ma­sing-masing didakwa memandu kereta Perodua Myvi secara berbahaya sehingga menyebabkan kematian Fairuz Nizam Husain, 35, isterinya Nova Safitri Azhari, 27, dan bayi mereka, Nur Firuza Annisa Fairuz Nizam di Kilometer 6.2 Lebuh Raya DUKE dari arah Ulu Klang ke Jalan Duta di sini pada pukul 1.05 pagi 2 Mei lalu.

Siti Noor Aini yang memandu Perodua Myvi warna kuning manakala Mohammad Fizal yang memandu Perodua Myvi warna putih didakwa melakukan kesalahan tersebut mengikut Seksyen 41(1) Akta Pe­ngangkutan Jalan 1987 yang boleh dihukum penjara tidak kurang dua tahun dan tidak lebih 10 tahun berserta denda tidak kurang RM5,000 dan tidak lebih RM20,000 jika sabit kesalahan.

Kosmo 9 Mei 2014

14 Ogos 2015

Percutian Di Hong Kong Sangat Menguji Kesabaran





Saya baru sahaja balik bercuti dari Hong Kong bersama Adam dan adik perempuan saya. Kami pergi bertiga sahaja dan tak ambil mana-mana tour agency.

Kami menaiki Malaysia Airlines dari KLIA terus ke Hong Kong.

Sepatutnya flight kami pukul 9.00am, tetapi penerbangan ditunda selama 3 jam. Katanya terdapat masalah teknikal. Kebiasaan… kalau delay maknanya ada masalah pelepasan di udara yang mungkin clash dengan penerbangan lain.

Kami diarahkan turun semula dan diberi lunch voucher di beberapa restoran terpilih. Jadi kami singgah di Dome cafe yang dekat dengan check point.


Masalah Servis Restoran Di Airport KLIA

Masa duduk di Dome Cafe KLIA, kitaorang nak pesan makanan. Tak ada seorang pun yang melayan kami, sehinggakan memaksa saya ke kaunter berulang kali memanggil pelayan, tetapi masih tak ada yang ambil order.

Adik saya Shieda dah mula berangin, dia terus pergi cari fast food untuk Adam. Hampir 1 jam saya menunggu di Dome Cafe tu, pekerja disitu buat tak tahu saja, makin lama meja makin penuh.

Saya mula naik angin bila Adam cakap dia lapar… Kesian Adam dari pagi tak makan sebab kitaorang keluar awal.



Menggigil badan saya menahan marah, dah macam orang hilang akal saya maki semua pekerja di Dome tu. Tak pernah saya naik darah sampai macam tu sekali. Saya dah tak peduli dengan orang sekeliling, kena ajar diaorang ni.

Kalau tak nak layan orang yang pakai lunch voucher tu…takpe, sekurang-kurangnya datang ambil order, menu pun tak bagi langsung lepas tu buat kita tunggu macam orang bodoh.

Dia orang ingat saya tak ada duit nak bayar agaknya. Yang peliknya, pelanggan yang datang kemudian tu dia orang layan pula, terutamanya mat salleh dan cina.

Sampai satu tahap, saya campak voucher yang MAS bagi kat budak pekerja Dome cafe tu. Nampak muka diorang cuak tengok saya naik angin. Tak habis situ saja, saya pergi check point kaunter sound pekerja MAS yang bertugas. Sampaikan turun beberapa pegawai MAS, kata dia orang voucher tu MAS dah bayar ke Dome Cafe.

Saya bukan heran sangat voucher tu dan faham kalau diaorang busy, tapi jangan buat saya macam orang bodoh dan memilih customer untuk dilayan. Saya bukan minta layanan lima bintang. Akal letak kat mana tak tahulah, tak nampak ke ada budak kecil nak makan. Buat apa bagi lunch voucher kalau dilayan macam tu.

Pihak MAS harus serius dan ambil tindakan terhadap servis restoran yang teruk macam ni. Kita bayar flight tiket beribu RM bukan macam ni cara layanannya. Kebetulan saya MAS Enrich Card members pula tu, memang saya akan buat komplen.


Lokasi Hotel Di Hong Kong

Kami sampai di Hong Kong International Airport dalam pukul 4.00pm. Dari situ kami ambil teksi.

Kami booking Citades Service Apartment hotel yang satu bumbung dengan Ascot Residence. Terletak di tengah-tengah Tsim Sha Tsui, Ashley road. Sebuah servis apartment yang menyediakan kemudahan tempat memasak. Kawasan tu memang dekat dengan tempat shopping dan tempat-tempat menarik untuk dilawati.

Kami dah agak mesti susah nak cari restoran halal di Hong kong. Lagipun, bila bab makan ni saya memang cerewet terutamanya apabila melawat negara yang majoriti bukan muslim.


The Avenue Of Stars

Kami sampai petang, jadi malam baru kami pergi jalan-jalan di Avenue Of Stars terletak di sepanjang pantai Victoria Harbour di Tsim Sha Tsui, Hong Kong.



The Avenue of Stars, Hong Kong sama macam di Hollywood Walk of Fame. Salah satu tempat untuk selebriti dan industri filem Hong Kong.

Kawasan situ juga terletak Museum of Art, Victoria Habour, Kowloon Walled City dan Tsim Sha Tsui Promenade.



Dekat sahaja dengan hotel kami tinggal, memang cantik. Boleh nampak seluruh bangunan tinggi di Hong Kong dan ada kapal berhias disitu.

Balik tu kami jalan-jalan di Nathan road. Banyak betul kedai membeli belah disepanjang jalan, memang meriah.


Sikap Buruk Orang Hong Kong

Hari kedua kami plan ke Hong Kong Disneyland resort. Kalau ikutkan, jalan nak ke Hong Kong Disneyland tak lah susah sangat. Biasalah pertama kali tentulah kita tanya orang sebab tak biasa dengan jalan disitu.

Kami ambil MTR train. Dari situ mula timbul masalah lagi. Orang Hong Kong ni tak hormat dan tak ikut peraturan semasa beratur, berbeza dengan Chinese dinegara kita. Lain macam sikit perangai dia orang, memang kurang ajar. Dia orang tak hormat kita bawa anak kecil, kalau boleh dia orang nak potong line dan suka berebut.

Pekerja di MTR station memang tak membantu langsung. Apa salahnya bagi direction yang betul, lepas tu tak mahu layan pertanyaan kita dan macam tak suka bila kita tanya apa-apa.

Dahlah direction subway diaorang berbelit-belit. Memang panas hati dibuatnya nasib baik kami boleh sabar lagi. Kami cari inisiatif sendiri ikut Google maps.


Hong Kong Disneyland

Dari subway Tsim Sha Tsui station kami ke central. Ambil train ke station Lai King, transit tukar train ke Sunny Bay, dari situ kami ambil train khas ke Hong Kong Disneyland.

Train tu pun direka khas dengan reka bentuk disneyland kartun karakter.

Ooo ya saya nasihatkan pada anda yang ingin kesana, pastikan korang beli kad MTR octopus. Kad ni boleh guna kemana-mana korang nak pegi dengan naik train. Jadi tak payah beli tiket banyak kali.



Ada charge masuk ke Hong Kong Disneyland dan agak mahal. Kanak-kanak bawah 3 tahun percuma.
HK$440 – RM 180 seorang
HK$320 – RM 130 seorang (3-12 tahun)

Hong Kong Disneyland taklah best sangat jika nak dibandingkan dengan Universal studio. Agak bosan sedikit ditambah pula cuaca tak elok sangat, asyik hujan jer. Disitu banyak tempat mainan macam funfair.



Sepanjang berada disana tak nampak langsung mascot Disneyland, kami banyak ambil gambar saja. Adam pun macam tak enjoy dan asyik duduk dalam stroller. Boring agaknya…

Sempatlah bawak Adam tengok 3D Mickey magic show, baru nampak dia ketawa dan ceria sikit tengok magic show tu.



Kami sempat juga tengok firework depan Mickey castle. Memang cantik sebijik macam dalam movie. Yang ni baru enjoy… Tengok gambar kat atas ni. Cantikkan…

Masa nak balik timbul lagi masalah di MTR station, kami tak jumpa subway exit ke Ashley road. Macam biasa bila tanya dengan pekerja station, jawapan diaorang endah tak endah.

Adik saya hilang sabar, dia tinggi suara baru pekerja MTR tu jawab baik-baik.



Kami sampai di apartment agak lewat sebab sesat jalan. Satu masalah di Hong Kong ni kita tak boleh ambil teksi sebarangan, diaorang takkan berhenti dan kena pergi teksi station yang agak jauh jugak.

Apa punya sistemlah dia orang pakai, tak sistematik langsung!


The Peak Tram Hong Kong

Hari ketiga kami plan ke The Peak Tram.

Lokasi The Peak Tram ni terletak diatas puncak. Jadi kita kena naik train railway yang memang wujud lama dah cuma train tu dimodenkan.

Sekali lagi dia orang ni tak reti nak beratur, suka berebut dan tolak menolak.

INI KALI tahap kesabaran saya dah hilang. Apalagi saya siku saja, saya tunggu saja dia orang bersuara, keluar satu perkataan dari mulut diaorang memang sah kena lempang dengan saya.

Nasib baik dia diam terus. Kalau tak, mahu jer bagi…



Kat atas puncak tu korang wajib naik Peak Tram Sky Pass tower untuk tengok panorama Hong Kong.

Memang cantik sangat… Atas tu juga ada Sky Terrace, Hard Rock cafe, Madame Tussauds dan macam-macam lagi. Banyak juga kedai jual souvenir.

Hah, ni satu lagi perangai peniaga kat situ, memang jenis tak tahu nak hormat pelanggan. Bila kita nak beli barang, dia buat tak tahu sahaja. Jawap macam endah tak endah, boleh pulak tu layan internet. Adik saya naik darah, dia maki pekerja kedai tu, tau pulak dia takut.

Masa nak beratur balik naik train pun saya kena dengan dua couple. Hati memang dah panas dari awal, apa lagi kena semburlah dengan saya.

Memang nak cari gaduh saje dia orang ni.


Ladies Market Hong Kong

Balik dari The Peak Tram kami naik teksi ke Ladies market. Ladies market sama macam Petaling Street, banyak jual barang-barang souvenir.

Saya niat nak cari souvenir untuk bawa balik Malaysia. Sekali lagi mood shopping saya terus terbantut. Tengah nak pilih barang, seorang lelaki cina tiba-tiba maki hamun kita orang, puncanya cuma dia nak lalu, padahal jalan tu punyalah besar.

Apalagi, suhu temperature saya dah tahap maksimun dengan karenah dia orang, saya dengan adik balas maki balik sampai semua orang pandang. Agaknya dia tak sangka kita orang balas maki terus dia terdiam.

Nasib baik sebelum tu saya sempat beli t’shirt dengan fridge magnet itupun tak banyak. Kebiasaannya kalau ke luar negara saya akan shopping banyak barang. Ini kali pertama saya tak beli apa-apa, hanya dua barang ni saja.

Yang buat saya tak puas hati, diaorang ni macam pandang rendah dengan kita. Tak tahu apa masalah dia orang atau memang budaya dia orang macam tu, jenis sombong, kasar dan tak reti hormat orang.

Dalam buruk ada baiknya juga…

Balik dari Ladies Market kami sesat lagi di Mong Kok Road. Direction MTR train carca marba, tak sistematik.

Kami malas nak tanya pekerja MTR dah. Jadi kita orang ikut direction Google maps je. Kalau ikut Google maps, direction ke Tsim Sha Tsui macam dekat… Jalan punya jalan, jauh tak sampai-sampai jugak.

Last-last kita orang tanya seorang budak muda tengah tunggu bus. Dia perasan kita orang macam tak tahu nak kemana. Tiba-tiba dia datang balik kat kita orang offer untuk tunjukkan direction ke MTR station.

Budak muda tu ada cakap jalan kat Kowloon complicated, terlalu banyak cabang jalan. Kalau tak tahu memang boleh sesat.

Dia teman kita orang sampai ke MTR train station sebab dia kesian dan takut apa-apa jadi kat kita orang. Terharu sungguh, akhirnya ada juga orang yang baik hati.


Pertama Dan Terakhir

Saya memang tak syorkan kalau korang nak bercuti ke Hong Kong dan boleh hilang sabar dibuatnya.

Saya boleh katakan “Hong Kong is not a welcome country”.

Satu lagi walaupun matawang HK$ rendah, jangan sangka harga barang juga rendah. Barang-barang memang mahal sungguh. Nak beli barang kena pandai sebab harga yang diaorang tawarkan memang maksimun tinggi.

Terus terang saya katakan ini adalah percutian saya yang paling teruk dan saya tidak akan bercuti kesana lagi.

Saya banyak bercuti ke luar negara. Tak pernah saya dapat layanan buruk sebegini. Memang betul-betul menguji kesabaran saya.


Bukan pasal negara ni tak cantik, cuma sikap orang di Hong Kong ni yang tak cantik; kasar, berlagak, sombong dan kurang ajar. Seolah-olah diaorang pandang rendah pada kita orang Asia ni, padahal dia orang pun Asia juga.

Kalau korang nak tahu, Hongkies ni takut bila kita keras, garang dan marah diaorang balik… Saya tahu sebab saya dan adik buat macam tu huhu…

Satu lagi kalau nak tanya apa-apa jangan tanya orang yang dah berumur, tanya orang muda. Orang tua kat Hong Kong ni ada masalah middle aged crisis agaknya haha…

Kalau setakat seorang dua saya tak ambil kisah sangat, ini boleh dikatakan semua. Cara mudah kita kena keras dan kena balas kurang ajar juga. Kalau kita takut, lagi dibuli-bulinya, korang jangan bagi muka.

Habis hilang mood kami nak berjalan-jalan. Banyak tempat kami tak pergi sebab sakit hati sangat.

Saya bukan racist dan saya ramai kawan-kawan Hongkies, semuanya ok dan hormat kita. Tak sangka pulak bila saya ke Hong Kong jadi macam ni.

Mungkin timing kami bercuti kesana tak baik atau musim angin barat daya diaorang datang kot hoho.

Apa-apapun kepada yang nak kesana hati-hatilah ya dan mungkin pengalaman anda baik sahaja. Dari segi tempat memang cantik dan menarik sangat.

Artikel travel saya kali ini agak lain dari yang biasa saya tulis. Itu tujuan saya berblogging, saya akan tulis apa yang saya rasa, sama ada baik atau buruk.

Terpulang kepada anda untuk menilainya ya…

Sebaiknya jika hendak bercuti pastikan anda membuat persediaan.

Sumber http://www.akmaomar.com

22 Jun 2015

PROTOKOL



Sy tenguk 3Dfilem ni...tiketnya agak mahal rm23 sebab termasuk kena beli speknya 3D..tapi tak saspen sangat macam Jurassic Park pertama tu... dah banyak amat siri Jurassic Park ditayang di Astro hatta tak gempak lagi.
Pertama kali nonton wayang kena geledah beg galas... angin betul... jika ANDA ke pawagam Cheras Selatan kena kosongkan beg... Sian tenguk ada amoi tu bawa air mineral dalam botol plastik cantik pun kena sekat.
Tak tenguk wayang pun sy memang sentiasa ada beg galas siap makanan juga minuman jika merambu di pasar raya... Dah namanya pun berjalan-jalan cari makan. Ada ketika memang sy berjam-jam lepak hantar anak ketemu rakan di kompleks beli belah. Lojiklah ada beg galas senang nak taruh air pasakit kronik cam sy ni.


Nampaknya jika nak nonton di pawagam Cheras Selatan kena berlenggang kangkong sahaja... banyak amat protokolnya. Serik rasanya nak ke Cheras Selatan ni lagi. Ada banyak pilihan pawagam sekitar Jenaris ini.
Samalah pernah sekali kami kena tangkap nonton di Klang... sebab filem berlabel 18 tahun bawa si angah tak cukup umur. Tapi bila ditayangkan di Astro filem tu tak pula dilabelkan 18 tahun. Ish mengarut betul. Masa tu angah dah umur 17 tahun, kurang setahun sahaja. Dah badan angah kecik. Kena sekatlah masuk panggung tapi tiket pihak pawagam bayar balik. Pawagam begini akhirnya tutup.
Anak-anak suka beli Pop Corn di pawagam sy pula tak berapa suka dengan Pop Corn sebab bergula... tak baik untuk kesihatan sy. Tapi bila dah beli ngendeng juga. Sebab tu sering bawa biskut tak manis dalam beg galas... kut terasa lapar di pawagam. Airpun sy lebih selamat minum air isotonik. Dah namanya pun pesakit kronik.
Jika filem hindustan mahu 3 jam abg oii lepak di pawagam. Mahunya tak teringat air. (Jika nak minum air mineral x ada kicklah pulak)
Memang ada tertulis tak dibenarkan bawa makanan luar ke dalam pawagam. hahaha jika kena tangkap masuk penjara oii... Bila kena geledah beg bagi sy hari... sy okey saja... memang hak pemilik pawagam jika nak geledah beg galas... biarkan saja.
Nak bawa makanan hanya boleh beli di kaunter pawagam sahaja. Satu set Pop Corn & 2 air gelas kecil biasanya sekitar RM10 sahaja. Itu asas nak menonton di pawagam... bukanlah mahal sangat. Memang sy selalunya akan beli Pop Corn ni... jika tak... tak rasa tenguk wayang pulak. Paling suka makan Pop Corn ini adalah angah. Azim tak suka sangat. Si Anif tu ikut angin. Sy jika ada pilihan tak teringin sangat Pop Corn ini.
(Sambil jual tiket pastinya nak niaga makanan itu pastinya)



Lojiknya jika bawa makanan basah memanglah tak sesuai. Kut nganggu penonton lain dengan baunya atau mengotorkan perabut pawagam. Tapi apalah salahnya jika bawa air botol kecil barang sebotol kut dahaga. Pastinya lebih selamat bawa dalam botol kecil banding beli di pawagam yang bergelas plastik besar gedabak tu...mudah tertumpah. Lojiknya takkan nak berkelah dalam pawagam... siap mee rebus atau rojak mee panas lagi beli di kedai mamak. Penonton dah cukup arif bab ini.
Protokol ini patutnya pihak pawagam kena betulkan.