iDAN

27 Jun 2011

70 Dosa-Dosa


Di bawah ini disinaraikan dosa-dosa yang sering berlaku dalam kehidupan umat Islam. Kita boleh mengelaskan ianya Dosa Besar & Dosa Kecil. Perlu diingat dosa-dosa kecil akan menjadi dosa besar jika terusan kita lakukan.

1. Syirik
2. Membunuh Manusia
3. Sihir
4. Tinggal Sembahyang
5. Tidak Mengeluarkan Zakat
6. Tidak Berpuasa
7. Tidak Mengerjakan Haji Walaupun Berkemampuan
8. Derhaka Kepada Ibu Bapa
9. Memutuskan Silatulraham
10. Berzina
11. Homosex
12. Memakan Riba
13. Memakan Harta Anak Yatim
14. Mendustakan Allah S.W.T dan Rasul
15. Lari dari Medan Perang
16. Sombong
17. Saksi Palsu
18. Meminum Arak
19. Pemimpin Yang Penipu dan Kejam
20. Berjudi
21. Menuduh orang baik melakukan Zina
22. Menipu harta rampasan Perang
23. Mencuri
24. Merompak
25. Sumpah Palsu
26. Berlaku Zalim
27. Pemungut cukai yang Zalim
28. Makan dari kekayaan yang Haram
29. Bunuh Diri
30. Berbohong
31. Hakim yang Tidak adil
32. Rasuah
33. Wanita yang menyerupai Lelaki
34. Tidak Cemburu
35. Cina Buta
36.Tidak Suci Hadas kecil
37. RIAK Mempamerkan Diri
38. Ulamak Dunia (jahat)
39. Khianat
40. Mengungkit-Ungkit Pemberian
41. Mangingkari Takdir
42. Mencari Kesalahan Orang lain
43. Menabur Fitnah
44. Mengutuk Umat Islam
45. Mengingkari Janji
46. Percaya Kepada Sihir dan Nujum
47. Derhaka kepada Suami
48. Gambar pada Baju
49. Menamparkan pipi dan meratap jika terkena bala
50. Menggangu Orang lain
51. Berbuat Zalim terhadap yg lemah
52. Menggangu Tetangga
53. Menyakiti dan Memaki Orang Islam
54. Derhaka kepada Hamba Allah S.W.T dan menggangap dirinya baik
55. Melabuhkan Pakaian
56. Lelaki yang memakai Sutera dan Emas
57. Hamba Lari dari Tuan
58. Sembelihan Untuk Selain Dari Allah S.W.T
59. Menjadi Pak Sanggup
60. Berdebat dan Bermusuh
61. Enggan Memberi Kelebihan Air
62. Mengurangkan Timbangan
63. Merasa Aman Dari Kemurkaan Allah S.W.T
64. Putus Asa Dari Rahmat Allah S.W.T
65. Meninggalkan Sembahyang Berjemaah
66. Meninggalkan Sembahyang Jumaat
67. Mengurangi Wasiat
68. Menipu
69. Mengintip Rahsia dan Membuka Rahsia Orang Lain
70. Mencela Nabi dan Sahabat


2.

Adalah Amru bin Ubaid, seorang ulama Bashrah, dan seorang zahid. Yang dikatakan oleh para pejabat pemerintah tentang dirinya sebagai berikut: "kalian semua adalah para pencari buruan, kecuali Amru bin Ubaid". Ertinya, seluruh ulama mendatangi para pejabat pemerintah untuk mendapatkan hadiah, kecuali Amru bin Ubaid. Suatu saat, ulama kita ini ingin mengetahui definisi yang jelas tentang apa itu dosa besar, secara langsung dari nash al-Quran, bukan dari pendapat para ulama.

Ia kemudian menemui Abu Abdillah Ja'far bin Muhammad Shadiq. Seperti kita ketahui, Ja'far Shadiq adalah orang tokoh yang paling patut untuk ditanya tentang hal ini; karena ia adalah seorang ulama dari ahlul bait, dan ia telah begitu mendalami rahsia-rahsia kandungan al-Quran. Setelah ia bertemu dengannya, dan duduk bersamanya, ia kemudian membaca firman Allah SWT berikut ini:

"(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil". (An Najm: 32).

Sampai di sini ia berhenti dan berdiam!. Menyaksikan hal itu Abu Abdillah Ja'far Shadiq bertanya kepadanya: "mengapa engkau terdiam, wahai Ibnu Ubaid?"

Ia menjawab: "aku ingin mengetahui secara pasti apa itu dosa-dosa besar, langsung dari keterangan kitab Allah".

Abu Abdillah Ja'far Shadiq berkata: "engkau datang kepada orang tepat". Selanjutnya ia berkata kembali: " [Dosa besar itu adalah, pertama:] Syirik kepada Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (An Nisaa: 48)

Dan Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga". (Al Maaidah: 72)

Selanjutnya ia menambahkan: [dosa besar yang kedua adalah] Berputus Asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir"".(Yuusuf: 87).

Demikianlah, Abu Abdillah Ja'far Shadiq mengungkapkan hukum sambil menyebutkan dalilnya dari Al Quran. Berikutnya ia memberikan penjelasan selanjutnya: [dosa besar yang berikutnya adalah:] Merasa Aman dari Ancaman Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (Al A'raaf: 99)

Dosa besar yang keempat adalah: berbuat Durhaka kepada kedua Orang Tua. Karena Allah SWT menyifati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy 'orang yang sombong lagi celaka'. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka". (Maryam: 32).

Dosa besar yang berikutnya adalah: Membunuh. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu'min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya". (An Nisaa: 93).

Dosa besar yang berikutnya adalah: Menuduh Wanita Baik-Baik Berbuat Zina. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar". An Nuur: 23)

Dosa besar berikutnya adalah: memakan riba. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Orang-orang yang Makan (mengambil) Riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila". (Al Baqarah: 275)

Dosa besar berikutnya adalah: Lari Dari Medan Pertempuran. Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum Muslimin maju mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seseorang individu Muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu. tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya". (Al Anfaal: 16)

Dosa besar berikutnya adalah: Memakan Harta Anak Yatim. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)". (An Nisaa: 10)

Dosa besar berikutnya adalah: Berbuat Zina. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu". (Al Furqaan: 68-69)

Tentang menyembunyikan persaksian, adalah seperti difirmankan oleh Allah SWT:

"Dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya". (Al Baqarah: 283)

Dosa besar berikutnya adalah: Sumpah Palsu. Yaitu jika seseorang bersumpah untuk melakukan sesuatu perbuatan, namun ternyata ia tidak melakukan perbuatan itu. atau ia bersumpah tidak akan melakukan sesuatu perbuatan, namun nyatanya ia kemudian melakukan perbuatan itu. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih". (Ali Imraan: 77 )

Dosa besar berikutnya adalah: Berbuat Khianat Atas Harta Pampasan Perang. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu". (Ali Imraan: 161)

Dosa besar berikutnya adalah: Meminum Khamar [minuman keras]. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan". (Al Maaidah: 90).

Dosa besar berikutnya adalah: Meninggalkan Solat. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat". (Al Muddats-tsir: 42-43 )

Dosa besar berikutnya adalah: Melanggar Perjanjian dan Memutuskan Tali Silaturahmi. Karena tali silaturahmi adalah salah satu ikatan yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk disambung. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi". (Al Baqarah: 27 )

Dengan demikian, semua perbuatan dosa tadi adalah bagian dari dosa besar, sesuai dengan keterangan nash Al Quran. Dan masing-masing dosa besar tadi mengandung hikmah, seperti yang diungkapkan oleh Ja'far Shadiq. Dan saat ia ditanya oleh Ibnu Ubaid tentang apa itu dosa besar, Ja'far Shadiq dengan percaya diri menjawabnya dengan urutan seperti tadi. Dan penyebutan urutan tadi pun diungkapkannya dengan tanpa perlu berpikir lama. Yang menunjukkan bahwa masalah ini telah tertanam dalam otaknya; apalagi jika disadari bahwa ayat-ayat itu terdapat secara acak dalam pelbagai surah dalam Al Quran. Sehingga untuk menyebutkannya ia harus mengutip dan mengumpulkannya dari sana sini; hal ini juga menunjukkan bahwa ia benar-benar telah mendalami rahasia-rahasia kandungan Al Quran.

Dari buku: Dosa-dosa Besar
Penulis : Syekh M. Mutawalli Sya'rawi
Penerjemah: Abdul Hayyie al Kattani dan Fithriah Wardie
Penerbit: Gema Insani Press, Jakarta

Si Parkir Meter.

Kurang lebih beginilah Kajang punya Parkir Meter.

Aku & Azim cuba memasukkan duit siling ke Parkir Meter yang jaraknya sekitar dua puluh meter dari parkir Avanza kami.

"Azim belajar masukkan siling & bagaimana nak dapatkan tiket parkir!"

"Nak berapa lama iyer ayah... " Azim bertanya kepadaku.

"kita andaikan dalam sejam lebih urusan kita..." urusan di bank memang payah nak ambil waktu yang singkat; sejam baru 50 kupang. Murah amat; kalau 7 kupang aku agak okey! kut.

"Rosaklah ayah!' tu nampak banyak duit siling sangkut dimesin ini" betul cakap Azim nampak dalam lubang duit siling tersangkut!. Rasa nak buat macam koboi; ketuk-kutuk kut duit boleh gugur!. Buruknya perangai. Tak jadi buat.

Kami pun mencari Parkir Mesin yang lain; jaraknya lebih kurang sama di sebelah kanan kami pula. Masalahnya sama. Pelik betul takkan dua mesin rosak sekali gus. Sedangkan tempat kami parkir itu memang sunyi. Setahu aku memang di sekitar kuil india & tokong cina belakang Arked Mara Kajang sahaja sering kosong & tak ramai orang.

"Dua mesin parkir di sini rosak encik, jangan saman kereta saya.... iyer nombor kereta saya WBY 4994 (bukan nombor sebenar)..." aku melihat seorang pangkat pakcik sebaya aku guna telefon bimbitnya menelefon MPKj. Pasti dia guna nombor laporan kerosakan untuk menyelamatkan keretanya dari kena saman. Hebat benar pakcik ini.

"Macam mana ayah dua mesin ini rosak belaka!" Azim bagaikan putus asa, ragam ibunya melekat di dirinya. Aku berfikir berlainan; jangan sebab beberapa kupang nanti dapat surat saman. Tak pasti di Kajang berapa puluh RM samannya tapi jika di SS setahu aku pasti RM90 itu cerita lebih dari 3 tahun lalu.

Biar pun aku lihat pakcik tadi tersenyum denganku & terus pergi dengan urusannya tanpa membayar parkir. Aku tetap ajak Azim mencari Parkir Meter lain yang jaraknya sekitar 50 meter dari Avanza kami. Mesin ketiga kami temui ini memang okey!. Mahirlah Azim setelah beberapa kali keluar masuk duit siling sebab dia bukan ikut arahan selagi ada butang habis ditekannya. Butang merah memanglah keluar duit senula. & tercetak nombor Avanza milik ibunya akhirnya. Bukan susah pun cari tiga buah mesin Parkir Meter; berjalan sekitar 100 meter; masuk siling, tekan nombor kereta (nombor saja tak perlu huruf di plet) tekan butang hijau dan tunggu sebentar akan tercatat jam berapa akan tamat tempoh; kembali ke Avanza; buka pintunya letak tiket parkir di atas rak depan. (Jangan memandai letak terbaik pula!). Syoknya duduk di bandar! kan?.

Aku pun pergilah berurusan dengan May Bank nak buat akaun Azim sebab nak masukkan cek hadiah cemerlang Syarikat orang Kita yang gila cakap Orang Putih yang aku sungut tempoh hari. Azim dapat RM350 hadiah 5A UPSR dia tahun lalu. Apa lagilah caranya nak dapat duit itu selain terpaksa kena ada akaun. Azim baru masuk 13 tahun umurnya; kena ada pewaris atau penjaga nak buka akaun. Sayang seribu kali sayang memang sekitar sejam lebih kami di May Bank permohonan kami ditolak; alasannya jari Azim tak diboleh dikesan. Perbagailah soal siasat yang ditanya. Salah satu soalan pelik.

"Bagaimana ibu jari kiri adik ini boleh rosak iyer, adik buat apa!"

Aku tersengeh mengalahkan Kerang Busuk & mencelah, "Saya rasa dik... anak saya ni gila main komputer!; asyik main permainan komputer siang & malam, maka rosaklah tapak jarinya" aku terbayang si Azim yang main komputer guna ibu jari kiri... Huh! hebat bergegar-gegarlah dadanya!. Bayangkanlah.

"Tak ada cara lain ke dik!, kalau nak guna Surat Beranak boleh saya balik kejap!" aku bertanya dengan staf May Bank pangkat akak kut berusia 30an. Sawa Matang. Muka kampung menawan juga.

"Encik kena ke JPM di Hentian Kajang minta surat pengesahan.."

"Pengesahan Cop Jari Tak Sah ke apa benda...!" Benda baru agak peliklah bagiku. "Tak payah ke nak bawa surat beranak pelbagai!" sengaja tanya soalan bodoh tapi sering perkara pelik akan berlaku.

"IC dah ada rasanya tak perlulah Surat Beranak lagi!" emm! layan sajalah kerenah bank, baru nak simpan duit bukan nak ambil duit dari mereka. Muka Azim berbeda kut! dari gambar di Kad Pengenalan, atau memanglah itu syarat atau protokolnya.

Aku pun dengan rasa semangat waja kembalilah ke parkir kereta yang jaraknya sekitar 100 meter dari bank. Nak terkejut beruk aku melihat; si teruna dari MPKj sedang sibuk menyaman kereta yang tak bayar parkir kereta. Bagaikan durian runtuhlah MPKj akibat peranan dua Mesin Parkir yang memang tetiba aku lihat okeylah pulak. Mungkin telah dibetulkan; mungkin juga ada kuasa ghaib dari kuil atau tokong sebelahan bikin ketuk-ketuk dan terbaik dengan sendiri!.

Bermakna pakcik yang telefon kira-kira sejam lebih tadi sebagai punca rezeki MPKj. Avanza kami terselamat!.

"Percaya tak Azim ayah ni ada pancaindera keenam; memang sedari tadi... ini yang ayah bayangkan!" Aku menuju ke Klinik Kajang di Jalan Semenyih untuk ambil Husna & cucuku Qasrina.

"Ala... kalau Azim pun dapat ramalkan benda begini boleh berlaku!" macam ibunya juga sukar mahu terima pandanganku. Setahu aku Mila mungkin tidak akan buat macamku; rasanya pastinya dia ikut cara pakcik tadi; sebab telefon bimbitnya sentiasa ada kredit. Gua orang pencen ada talian saja; hanya tunggu talian masuk. Kredit nak dail orang memang jarangnya ada...!.

"Jadi Azim tak percaya ayah ada pancaindera keenam!"

"Mana adalah ayah! (tak percayalah tu)..." aku pun malas nak tambah bualan gila macam ni; tapi terusik amat hatiku, kalau aku kena saman tadi alangkan bedebahnya MPKj. Salah penggunakah?.

Nanti angin songsang MPKj datang melanda tak fasal-fasal bertekak dengan si Azim, kena segah eh! pulak!. Kut Qasrina menangis panjang, Husna kelaparan menunggu. Sekarang pun dah hampir 11.00 pagi. Nampaknya Azim pun lapar macamku tak sarapan lagi. Peluang nak monteng makin cerah buat Azim; peluang aku kena berkejar ke sana kemari sepanjang hari makin terbuka.

"Macam ini kah orang asyik tidur & besarkan perut Azim!" aku mula buka ayat lain; ayat sejak awal pagi aku perbahaskan sendirian. Tak baik ibunya asyik sebut ayat trauma di atas & semalam Afiz pun lafazkan ayat yang sama sebab pindah barang dari depan rumah sampai sarat stor baruku!. Perang besar sebab aku tak dirunding cara bagaimana langkah memindah barang yang sesuai!.

"Ayah jangan ulang ayat yang samalah ayah!"

"Bukan apa ayah tak mahu Azim sebut ayat yang sama; terganggu denyutan jantung ayah!" ayat itu memang amat radang di jiwaku; bukan apa!. Boroi ini ada ketika memang terasa aib manusia; ada ketika menjadi kemegahan artis!; aku bukan artis. Huh!. Titik bab boroi-berboroi & perbalahan semalam.

Kembali kepada Mesin Parkir ini; memang ada perbagai jenis Mesin Parkir; sini lain di pekan lain pun lain caranya. Di Kampar Perak pula kena guna kad bergores; lagilah aku tak faham. Orang Kampar boleh ceritakan mana nak beli kad ini pun cara gunakan. Banyak kena gores tu; tak silap 5 tempat kena gores. Bagaimana kalau rabun & tersilap gores?.

Tu! di Seri Kembangan yang guna mesin sebuah bagi setiap parkir habis dirosakkan; habis dicabut atau senget belaka tak siapa hirau pun. Bebas parkir tanpa bayar biar pun ada mesin parkir... tak hairan pun!. (Cerita tiga tahun lalu; sekarang mungkin okey kut!)

- bersambung

Seiras inilah sekitar 3 tahun lalu di Seri Kembangan
kalau tak rosak habis kena cabut.