iDAN

24 Julai 2009

Syurga (Agama)

8 Nama Syurga

1 Daarul Jalal Terbuat dari mutiara putih

2 Daarul Salaam Terbuat dari Yaqut merah

3 Jannatul Mawaa Terbuat dari Permata Zabarjad hijau

4 Jannatul Khuldi Terbuat dari Permata Marjan kuning

5 Jannatun Na’im Terbuat dari Perak putih

6 Daarul Qaraar Terbuat dari Emas merah

7 Jannatul Firdaus Terbuat dari bata perak, bata emas, bata permata Yaqut dan bata perak. Lantainya dari kesturi yang harum.

8 Jannatu ‘Adn Terbuat dari Mutiara besar putih, ia adalah yang paling muliah di antarasyurga-syurga lain.

Rasulullah bersabda, "Pada malam ketika aku diperjalankan ke langit, dipertontonkanlah kepadaku semua syurga. Aku lihat ada empat buah sungai : sebuah sungai air, sebuah sungai susu, sebuah sungai khamar, dan sebuah lagi sungai madu yang jernih.

Maka akupun bertanya pada Jibril, "Dari manakah datangnya sungai-sungai ini dan ke manakah mereka mengalir?"

Jibril menjawab: " Mengalir ke telaga Kautsar, tapi saya tidak tahu dari mana mereka datangnya. Maka bertanyalah kepada Allah agar Dia mengajari dan memberitahukan kepadamu"

Nabi Muhammad SAW-pun lalu berdoa kepada Tuhannya. Maka datanglah seorang malaikat lain seraya berkata : "Hai Muhammad, pejamkan kedua matamu"

Aku lalu memejamkan kedua mataku.

Kemudian malaikat itu berkata "Bukalah".

Lalu aku berada disisi sebuah pohon, dan aku lihat di sisinya ada sebuah kubah dari mutiara besar putih. Kubah itu mempunyai pintu terbuat dari permata yaqut hijau, dan sebuah kunci dari emas merah. Andaikata dunia seisinya dikumpulkan lalu diletakkan di atas kubah tersebut maka akan serupa dengan seekor burung yang bertenggek di atas sebuah gunung, atau telur yang terletak di atasnya. Aku lihat ke empat sungai itu mengalir dari bawah kubah tersebut. Akupun hendak kembali, maka malaikat itu berkata : "Kenapa kamu tidak masuk ke sana?", Aku berkata : Bagaimana aku dapat masuk sedang pintunya terkunci?"

Malaikat itu berkata kepadaku :" Anak-kuncinya ada pada tanganmu"

"Mana dia?" tanyaku

Dia Jawab : "Bismillaahir Rahmaanir Rahim". Lalu akupun mengucapkan "Bismillaahir Rahmaanir Rahim". Kunci itu terbuka!, maka aku melihat sungai-sungai tersebut mengalir dari empat buah tiang kubah. Ketika aku hendak keluar, malaikat itu bertanya kepadaku : " hai Muhammad, sudah tahukah anda?"

"Sudah tahu", jawabku.

Tapi apa kata malaikat itu lagi, "Lihatlah sekali lagi."

Lalu akupun melihat, dan ternyata pada tiang-tiang kubah itu tertulis Bismillaahir Rahmaanir Rahim. Aku lihat sungai air itu keluar dari huruf Mim dari lafazh Bismillaah. Sungai susu keluar dari huruf Ha dari lafazh Allah. Sungai Khamar dari huruf Mim dari lafazh Ar-Rahmaan, dan sungai madu bersumber dari Mim dari lafazh Ar-Rahiim. Maka tahulah aku sumber-sumber sungai itu adalah dari bacaan Bismilah. Maka Allah ta’ala berfirman : " Hai, Muhammad barang siapa menyebut Aku dengan nama-nama ini di antara umatmu , maka sesungguhnya Aku akan memberinya minum dari sungai-sungai ini"

Dan menurut kabar dari Nabi Muhammad SAW, bahwasannya beliau bersabda :" Bahwa sesungguhnya setelah Allah menciptakan syurga ‘Adn, dipanggilNyalah Jibril AS, maka sabdaNya kepada Jibril AS :

"Berangkatlah, dan lihatlah tentang apa yang telah Aku ciptakan bagi hamba-hamba-Ku dan kekasih-kekasih-Ku"

Maka pergilah Jibril berkeliling di dalam Syurga itu. Seorang Bidadari menampakkan diri dari sebuah gedung, maka tersenyumlah bidadari itu kepada Jibril AS, karena cahaya dari gigi Bidadari itu, maka terang benderanglah syurga ‘Adn itu, sehingga Jibril AS-pun menjatuhkan badanya bersujud. Ia menyangka itu dari cahaya Tuhan yang maha perkasa. Maka seru Bidadari itu kepada Jibril, "Hai Amin Allah, angkatlah kepala tuan."

Jibril mengangkat kepalanya, lalu dipandang olehnya Bidadari itu, maka ucapnya :" Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan dikau."

Kata bidadari itu : " Hai Amin Allah Tahukah tuan untuk siapa aku diciptakan?".

Maka Jibrilpun bertanya, "Untuk siapakah engkau diciptakan?"

Jawab Bidadari," Aku diciptakan Allah Taalabagi siapa yang mengutamakan keridhoan Allah Taala daripada hawa nafsunya."

(Mukaasyafatul Quluub)

Tiada ulasan: