iDAN

10 Ogos 2009

Tugas Nabi Isa AS Saat Turun ke Bumi (Agama)

Nabi kita Muhammad saw telah memberitahukan kepada kita bahwa keberadaan Isa di muka bumi selama 40 tahun. Setelah itu dia wafat dan kaum muslimin mensolatkannya, sebagaimana termaktub dalam hadis sahih dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “…Kemudian dia tinggal di bumi selama 40 tahun kemudian wafat dan kaum muslimin mensolatkannya.” (HR. Abu Dawud 324, disahihkan oleh as. Suyuthi dalam al. Jami’ ash. Shaghir no.5265).

Adapun peristiwa. peristiwa yang terjadi di zaman Isa dan tugas. tugas yang ditunaikannya, maka ia sebagai berikut:

1. Memadamkan Dajjal dan fitnahnya

Di depan kita telah mengetahui bahwa Nabiyullah Isa bin Maryam turun sementara kaum muslimin sedang bersiap- siap memerangi Dajjal. Kita mengetahui bahwa saat itu solat didirikan, lalu Isa solat di belakang seorang laki- laki yang saleh. Ketika Dajjal mengetahui turunnya Isa, dia kabur. Nabiyullah Isa mengejarnya sampai di Baitul Maqdis, sementara Dajjal telah mengepung sekelompok kaum muslimin. Lalu Isa memerintahkan mereka agar pintunya dibuka. Dajjal yang bersembunyi di belakangnya segera berlari, lalu Nabiyullah Isa mengejarnya dan menangkapnya di pintu Lud, termasuk wilayah Palestina, sebelah timur. Kemudian Isa membunuhnya beserta orang-orang Yahudi yang bersamanya.

Di dalam hadits shahih dari Abu Umamah berkata, Rasulullah saw bersabda, “…Ketika imam mereka maju ke depan untuk solat Shubuh, maka turunlah Isa bin Maryam lalu imam itu mundur berjalan ke belakang supaya Isa maju menjadi imam. Isa meletakkan tangannya di antara kedua pundaknya kemudian dia berkata, ‘Majulah dan solatlah karena solat ini didirikan untukmu’. Lalu imam mereka solat dengan mereka. Selesai solat Isa berkata, ‘Buka pintunya’. Lalu mereka membuka pintu di mana Dajjal bersembunyi di belakangnya ditemani 70 ribu orang Yahudi, masing-masing dengan pedang yang berhias dan jubah (mantel). Apabila Dajjal melihat kepadanya maka ia meleleh (mencair) seperti garam yang mencair di air. Dajjal kabur. Isa AS berkata, ‘Sesungguhnya aku mempunyai pukulan untukmu, kamu tidak akan mendahuluiku dengannya. Isa menangkap Dajjal di pintu Lud sebelah timur lalu membunuhnya. Lalu Allah mengalahkan orang-orang Yahudi, maka tidak ada satu pun makhluk Allah awj yang digunakan oleh orang-orang Yahudi sebagai tempat persembunyian kecuali Allah menjadikannya berbicara. Batu, pohon, dinding, haiwan semuanya berbicara kecuali gharqadah, ia tidak berbicara karena ia adalah pohon mereka. Semuanya berkata, ‘Wahai hamba Allah yang muslim, ini orang Yahudi kemarilah bunuhlah dia’.” (HR. Ibnu Majah no. 4128. dan al. Hakim 4/436. 437, dia mensahihkannya dan disetujui oleh adz. Dzahabi).

Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “…Ketika mereka sedang bersiap-siap untuk perang dan merapatkan barisan, tiba-tiba solat dikumandangkan, lalu Isa bin Maryam as turun. Apabila musuh Allah melihatnya maka dia meleleh seperti garam di dalam air, seandainya dibiarkan nescaya dia pasti meleleh sehingga dia binasa, akan tetapi Allah membunuhnya lewat tangan Isa. Lalu Isa memperlihatkan darahnya di tombaknya kepada mereka.” (HR. Muslim no.2897)

Jadi tugas pertama Nabiyullah Isa setelah dia turun dari langit adalah menangani dan memadamkan Dajjal bersama orang. orang Yahudi yang mengikutinya.

2. Binasanya Ya’juj Ma’juj berkat doa Isa dan kawan-kawan

Mereka keluar pada zaman Isa as, setelah dia berhasil membunuh Dajjal dan memadamkan fitnahnya. Mereka ini membuat kerusakan besar di muka bumi. Lalu Nabiyullah Isa dan teman. temannya berdoa kepada Allah Taala. Mereka kemudian binasa secara menyeramkan. Hal ini termaktub dalam hadits Nawas bin Sam’an yang diriwayatkan oleh Muslim dalam hadits yang panjang tentang munculnya Dajjal dan turunnya Isa, yang telah disebutkan dalam pembahasan tentang Ya`juj dan Ma`juj.

3. Memadamkan semua syariat dan berhukum kepada Islam

Tidak diragukan bahwa Isa ketika turun dari langit, dia mengikuti syariat Islam, berhukum kepada kitabullah dan sunnah Nabi kita Muhammad saw. Dengan itu Isa memadamkan semua syariat yang dijadikan pegangan oleh manusia kecuali syariat Islam. Ini adalah perkara pokok yang secara jelas diketahui dalam agama di mana syariat Islam adalah syariat yang me. nasakh seluruh syariat sebelumnya. Dan Allah Taala telah mengambil sumpah dan janji atas seluruh nabi agar mereka beriman kepada Muhammad saw dan mengikutinya jika Muhammad saw diutus sementara mereka masih hidup.

Firman Allah, “Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, ‘Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, nescaya kamu akan sungguh. sungguh beriman kepadanya dan menolongnya’. Allah berfirman, ‘Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian. Ku terhadap yang demikian itu?’ Mereka menjawab, ‘Kami mengakui’. Allah berfirman, ‘Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu’.” (QS. Ali Imran: 81).

Oleh karena itu dia menghancurkan lambang Nashrani (salib) yang menyimpang, membunuh babi yang diharamkan di dalam kitabullah dan menghapus jizyah di mana dia tidak menerima dari orang Yahudi dan Nashrani kecuali Islam atau mati.

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda, “Demi zat yang jiwaku di tangan-Nya, telah dekat masanya di mana Ibnu Maryam turun kepada kalian sebagai hakim yang adil, lalu dia menghancurkan salib, membunuh babi dan menghapuskan jizyah.”

Dalam riwayat lain, “Bagaimana kalian jika Ibnu Maryam turun kepada kalian lalu dia memimpin kalian dari kalian.” Ibnu Abu Dziib bertanya kepada Al. Walid bin Muslim, rawi hadits dari Ibnu Abi Dziib, “Tahukah kamu apa maksud ‘memimpin kalian dari kalian’?” Walid menjawab, “Beritahukan kepadaku.” Ibnu Abi Dziib berkata, “Memimpin kalian dengan kitabullah dan sunnah Nabi kalian.” (HR. Muslim no. 155).

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Di antara diriku dengan Isa tidak ada nabi, dan sesungguhnya dia pasti turun. Jika kalian melihatnya maka kenalilah dia, sesungguhnya dia berperawakan sedang, berkulit putih kemerah-merahan dia turun di antara dua potong baju berwarna kekuning-kuningan, kepalanya seolah-olah menetes walaupun tidak basah, dia memerangi manusia di atas Islam dia mematahkan salib, membunuh babi dan menghapus jizyah pada masanya Allah menghancurkan semua agama kecuali Islam. Dia membunuh Al- Masihud Dajjal, kemudian tinggal di bumi selama 40 tahun kemudian wafat dan kaum muslimin mensolatkannya.”

4. Menghapus kebencian dan permusuhan di antara manusia dan meratanya rasa aman dan kemakmuran di antara manusia

Imej Tiduran di Blog Awan

Di antara perkara yang disampaikan oleh Nabi saw kepada kita yang terjadi di zaman Isa adalah dihapuskannya permusuhan, kebencian dan saling iri di antara manusia, di mana manusia telah bersepakat di atas kalimat Islam. Berkah dan kebaikan merata di mana bumi menumbuhkan pohon-pohon seperti pada masa Adam, tidak ada yang menerima pemberian karena melimpahnya harta. Pada masa itu Allah melenyapkan racun dari binatang. binatang beracun sehingga anak-anak bermain-main dengan ular dan kalajengking yang tidak lagi berbahaya. Seekor kambing digembalakan di samping srigala dengan aman. Bumi dipenuhi rasa aman dan damai, tidak ada lagi perang, maka harga kuda turun drastis sementara sapi jantan harganya melambung tinggi karena semua tanah dibajak untuk ditanami.

Dalam hadits Nawas bin Sam’an, Rasulullah saw bersabda, “…Kemudian Allah menurunkan hujan deras yang mengguyur seluruh rumah baik yang terbuat dari tanah atau kulit binatang, hujan itu membasuh bumi sehingga ia seperti cermin yang berkilauan, kemudian dikatakan kepada bumi, ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikan barokahmu’. Pada hari itu sekelompok manusia memakan satu buah delima dan memakai kulitnya sebagai topi. Air susu diberkahi sehingga seekor unta muda cukup memenuhi kebutuhan banyak orang dan seekor sapi muda cukup memenuhi kebutuhan satu kabilah serta seekor kambing muda cukup memenuhi kebutuhan satu keluarga besar.”

Dalam hadits Abu Umamah yang panjang Rasulullah saw bersabda, “…lalu Isa bin Maryam turun pada umatku sebagai hakim yang adil dan imam yang bijaksana, dia menghancurkan salib, mematikan babi, menghapus jizyah, membiarkan sedekah kambing dan unta tidak ada yag mau menerima, kebencian dan permusuhan dihapuskan. Binatang beracun ditarik racunnya sehingga seorang bocah memasukkan tangannya ke dalam mulut ular dan itu tidak membahayakan dirinya, seorang bocah perempuan melewati singa tetapi singa itu tidak mengganggunya, srigala berada di antara kambing seperti anjing yang menjaganya. Bumi dipenuhi keselamatan seperti bejana dipenuhi oleh air. Kalimat manusia menjadi satu. Tidak ada yang disembah kecuali Allah, perang dihentikan, orang-orang Quraisy kehilangan kerajaannya. Bumi seperti piring besar dari perak, ia menumbuhkan pohon-pohon dengan janji Adam sehingga beberapa orang memakan setangkai anggur dan mereka kenyang, dan beberapa orang memakan satu buah delima dan mereka kenyang. Sapi jantan harganya segini. segini. Sementara kuda hanya dengan beberapa keping dirham….” (HR. Ibnu Majah no. 4128. dan al. Hakim 4/436. 437, dia menshahihkannya dan disetujui oleh adz. Dzahabi).

Dari pembahasan yang kami paparkan tentang Masihul Huda bin Maryam tentunya pembaca mengetahui bahwa dalil-dalil tentang turunnya Isa baik dari al-Qur’an maupun sunnah telah mencapai tingkatan mutawatir dan bahwa ini adalah kesepakatan umat dari mulai zaman Nabi saw sampai hari ini, merujuk kepada tafsir dari firman Allah SWT,

“Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An. Nisa’: 159).

Inilah yang dinyatakan oleh para ahli tafsir secara keseluruhan, lalu mereka menyebutkan hadis-hadis mutawatir itu di bawah ayat ini, lebih-lebih hadits Abu Hurairah yang marfu’ dan mauquf, di mana dia berkata setelah menyinggung turunnya Isa bin Maryam dengan ditegaskan oleh sumpahnya, “Bacalah jika kalian mau ayat, ‘Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya’.” Jadi mengingkari turunnya Isa di akhir zaman sama dengan mengingkari al. Qur`an, sunnah yang shahih dan ijma’ umat.

Tiada ulasan: